Selasa, 20 Desember 2011

PP2 (PABRIK SAMMER) PT CHILFOOD


A. Definisi Produk

Bagi sebagian masyarakat Indonesia cabai merupakan bahan pelengkap utama dalam menyantap makanan, baik berupa cabai segar ataupun sudah diolah (sambal) ataupun bumbu dalam masakan. Kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis turut serta mendukung berlimpahnya ketersediaan cabai. Namun cabai memiliki waktu penyimpanan yang relatif pendek dalam masa penyimpanannya, sehingga dibutuhkan pengolahan lebih lanjut agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Cabai merupakan salah satu komoditi pertanian yang cepat rusak dan fluktuasi harganya sangat tinggi. Untuk mengantisipasi penurunan harga cabai segar tersebut maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat cabai menjadi beberapa produk olahan yang mempunyai prospek pasar yang baik. Contoh produk hasil olahan cabai segar antara lain adalah Sambal cabai merah kering.

Sambal cabai merah kering merupakan sambal yang terbuat dari cabai pilihan dan segar yang dikeringkan. Sambal kering ini sudah dicampur bawang, gula, garam sehingga mempunyai cita rasa yang gurih dan pedas cocok bagi pegemar pedas. Sambal kering ini tidak untuk dimakan sebagai camilan tetapi cocok dimakan dengan nasi, bisa juga dicampur ke lauk-pauk, atau praktis dipakai pada waktu memasak. Kelebihan dari sambal kering ini adalah super pedas, tanpa pengawet, halal 100%. Sambal kering ini praktis dapat dibawa kemana saja, karena Sambal kering ini dikemas di dalam toples sehingga aman di masukkan ke dalam tas. Produk sambal kering dalam kemasan botol dengan berat 100 gr yang bisa bertahan hingga 6 bulan.

Sambal kering yang dikemas dengan kemasan dalam botol memiliki masa penyimpanan yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan kemasan plastik. Variasi kemasan yang digunakan dalam sambal cabai merah kering ini diperuntukan memenuhi permintaan pasar dengan kecenderungan yang beragam. Oleh karena itu PT. Chifood yang bergerak dibidang pangan, mengembangkan inovasi produk olahan cabai merah menjadi sambal cabai merah kering dalam kemasan botol yang instan dan praktis untuk dijadikan pelengkap makanan pokok. Nama dagang dari produk ini adalah “sammer”. Sammer ini merupakan kepanjangan dari Sambal Cabai Merah Kering.

B. Sejarah dan Perkembangan Produk

Setiap tahun perkembangan industri pangan di dunia semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan perubahan trend dalam industri pangan yang terjadi dengan cepat. Industri yang bergerak dalam bidang makanan juga mengalami kemajuan yang cukup pesat, mula-mula hanya berkembang makanan pokok, makanan instan, dan makanan ringan. Selanjutnya, tuntutan pasar dan konsumen menginginkan makanan pelengkap sebagai pelengkap dari makanan pokok yang dikonsumsi dan siap digunakan (ready to use), karena lebih cepat dan praktis.

Periode berikutnya mulai berkembang makanan pelengkap seperti saos dan kecap dalam kemasan botol, kemudian berkembang sambal instan. Sambal dalam kemasan botol merupakan produk makanan hasil olahan dari produk agribisnis yang semakin berkembang. Produk sambal olahan kering termasuk merupakan salah satu pilihan masyarakat yang lebih bersifat selektif menyangkut citarasa, harga, kemasan dan promosi dari produk yang ditampilkan. Makanan pelengkap berupa sambal kering dalam kemasan botol ini banyak diminati oleh konsumen karena memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi dalam penggunaanya sebagai pelengkap makanan pokok.

Konsumsi produk sambal kering dalam kemasan botol ini seharusnya dari tahun ke tahun dapat lebih mengalami peningkatan sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi penduduk. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka secara umum tingkat pendapatan masyarakat juga meningkat. Hal ini akan berpengaruh pada daya beli masyarakat terhadap produk-produk barang konsumsi yang memiliki manfaat dan kepuasan yang lebih tinggi.

Melihat pangsa pasar yang mendukung untuk mengembangkan makanan pelengkap, maka PT. Chifood mengeluarkan produk berupa makanan pelengkap sambal cabai merah kering yang berbahan baku dari cabai merah segar serta bumbu-bumbu pilihan yang digunakan dalam pembuatan sambal. Sambal cabai merah kering dalam kemasan botol ini merupakan makanan pelengkap yang praktis untuk dikonsumsi.

C. Pemanfaatan Produk

Sambal menjadi salah satu komoditas yang banyak dicari. Sambal yang barmacam-macam jenisnya dan dapat digunakan untuk aneka kebutuhan sehari-hari menjadikan pasar sambal siap saji meningkat. Di pasaran pengguna sambal tidak hanya dari kelompok rumah tangga tetapi juga hotel, catering maupun restoran. Pasar lain yang cukup besar dalam penggunaan sambal ini adalah pedagang bakso, mie ayam, somay dan makanan lain yang cocok dihidangkan dengan menggunakan sambal.

Mengkonsumsi sambal dapat menimbulkan efek positif maupun negatif pada tubuh manusia. Jika kita mengkonsumsi sambal secara berlebihan akan menimbulkan diare dan gangguan pencernaan. Untuk sebagian orang yang kurang suka mengkonsumsi sambal biasanya akan menimbulkan kesan pedas pada mulut dan panas diperut. Akan tetapi disamping efek negatif tersebut, sambal juga menimbulkan efek positif bagi tubuh saat dikonsumsi. Dengan mengkonsumsi sambal kalori dalam tubuh kita dapat terbakar, hal tersebut ditandai dengan banyaknya keringat yang dikeluarkan dari tubuh kita saat merasakan sensasi pedas ketika mengkonsumsi sambal. Bagi beberapa orang yang menyukai makanan pedas, sambal juga dapat menggugah dan meningkatkan selera makan.

Penikmat sambal seringkali dihadapkan pada beberapa masalah ketika akan mengkonsumsi sambal pada saat bepergian jauh. Diantaranya adalah pembuatan sambal yang tidak praktis dan memerlukan banyak peralatan, selain itu juga sangat merepotkan jika membawa banyak bahan untuk membuat sambal saat bepergian jauh. Sekarang banyak terdapat jenis sambal instan salah satunya adalah sambal pasta, tetapi sambal jenis ini biasanya mengandung zat pengawet yang berbahaya jika sering dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Masalah selanjutnya adalah tidak semua makanan cocok diberi tambahan sambal pasta, misalnya makanan yang berkuah seperti bakso, mie ayam atau makanan yang berkuah lainnya. Dengan adanya sambal kering instant masalah-masalah tersebut dapat teratasi. Penikmat sambal akan mendapatkan sambal yang lebih praktis dalam penyajiannya karena dapat disajikan dimana saja dengan tetap mempertahankan citarasa dan aroma khas sambal asli, tanpa pengawet, tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk mengkonsumsinya juga dapat ditambahkan pada segala jenis makanan terutama makanan yang berkuah.

D. Perkiraan produk dan kapasitas pabrik

Cabai merupakan salah satu hasil hortikultura yang terkenal di Indonesia. Cabai menjadi bahan utama dalam proses pembuatan sambal. Hambar rasanya jika makan tanpa sambal. Tingginya jumlah masyarakat Indonesia ternyata dikuti oleh kebutuhan akan sambal. Jumlah penduduk Indonesia hasil sensus penduduk pada tahun 2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa (BPS, 2010). Potensi akan pemanfaatan cabai di Indonesia sangat tinggi hal ini dilatarbelakangi oleh tingkat konsumsi makanan Indonesia “berasa pedas” cukup tinggi bahkan makanan Indonesia kebnayakan berasa pedas. Bahkan “Sambal ulek” Indonesia dinobatkan sebagai makanan paling pedas di dunia. Tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia akan cabai maupun rasa pedas yang cukup tinggi ini mendukung industry olahan cabai seperi cabai kering, pasta cabai, cabai bubuk, abon cabai maupun sambal kering. Cabai selain memberikan efek pedas pada orang yang mengkonsumsinya ternyata memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi. Kandungan gizi yang dimiliki oleh cabai merah segar dan kering seperti di Tabel 1.1

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Cabai Merah Besar per 100 g Bahan

Kandungan gizi

Cabai Merah Segar

Kadar air (%)

90

Kalori (kal)

31

Protein (g)

1

Lemak (g)

0

Karbohidrat (g)

7

Kalsium (mg)

29

Fosfor (mg)

24

Vitamin A (SI)

0,5

Vitamin C (mg)

470

Vitamin B1 (mg)

18,0

Berat yang dapat dimakan/ BBD (%)

0,05

Vitamin A (SI)

85

Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI (1981)

Di dalam cabai terdapat kandungan kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, lutein, dan mineral. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh cabai merah memiliki manfaat untuk membantu mengatasi gejala sakit perut, sakit gigi dan tangan lemah, influenza, serta meningkatkan nafsu makan.

Total produksi cabai Kabupaten Brebes pada 2009 sebanyak 531.329 kuintal, terdiri dari cabai besar 417.913 kuintal dan cabai rawit sebanyak 113.416 kuintal dengan luas panen masing-masing sebesar 5.925 ha dan 2.086 ha. Produksi cabai Brebes ini memiliki porsi 37,08% terhadap total produksi cabai provinsi Jawa Tengah atau 6,86% terhadap total produksi cabai nasional. Namun, bila dibandingkan periode November 2009 lalu, produksi cabai pada November 2010 cenderung mengalami penurunan -6,01% (yoy), terdiri dari penurunan produksi cabai merah besar -3,96% (yoy) dan cabai rawit -13,16% (yoy) (Laporan Dan Analisis Hasil Liaison Ad Hoc Komoditas Cabai Di Kabupaten Brebes, 2009). Untuk data produksi cabai di kabupaten brebes tahun 2008-2010 terlihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Hasil Produksi Cabai Merah Di Kabupaten Brebes

Tahun

Produksi (ton)

2008

27619

2009

41791

2010

35788

Sumber Data: BPS, Hasil Pengolahan SIMSPH (Sistem Informasi Manajemen Survei Pertanian Hortikultura) Brebes, 2010

Jika ditampilkan dalam grafik produksi cabe di brebes didapatkan gambar seperti dibawah ini

Dari data Tabel 1.2 ini didapatkan persamaan liniernya yaitu y=4084x+26897. PT Chilfood akan didirikan tahun 2015 sehingga dapat diprediksi bahwa tahun 2015 (tahun berdirinya perusahaan ini) hasil produksinya sebesar 59.569 ton.

Konsumsi cabai merah perlu diketahui untuk mengetahui target produksi yang akan dilakukan pada perusahaan ini. Dibawah ini disajikan pada Tabel 1.3 menjelaskan tentang data konsumsi cabai merah besar yang digunakan pada rumah tangga dan kebutuhan industry di kabupaten Brebes dari tahun 2004 sampai tahun 2008.

Tabel 1.3 Konsumsi Cabe Rumah Tangga dan Industri di Brebes

Tahun

Konsumsi (ton)

2004

15.193

2005

16.423

2006

11.425

2007

12.456

2008

18.985

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

Jika ditampilkan dalam grafik konsumsi cabe di brebes didapatkan gambar seperti dibawah ini


Dari grafik di dapatkan persamaan linier y=361.7x+13811 sehingga dapat diprediksikan konsumsi cabe merah pada industri dan rumah tangga pada tahun 2015 yaitu 18151.4 ton.

Didapatkan data prediksi produksi pada tahun 2015 yaitu 59569 ton dan data prediksi tahun 2015 yaitu 18151.4 ton maka didapatkan selisih 41417.6 ton. Untuk melaksanakan produksi sambal cabai merah kering ini kami mengambil 30% dari potensi yang ada sehingga didapatkan angka sebesar 5445.42 ton. Angka 30% kami ambil karena perusahaan pangan yang memanfaatkan cabe merah di jawa tengah maupun nasional seringkali mengambil dari brebes. Industri yang seringkali memanfaatkan cabai merah besar yaitu cabai kering, pasta cabai, cabai bubuk, tepung cabe, jamu cabe, abon cabai, dan kebutuhan cabe merah untuk kebutuhan rumah tangga. Dari data BPS tahun 2009 produksi cabai brebes memiliki porsi 37,08 % terhadap total produksi cabai di jawa tengah dan 6,86% terhadap total produksi nasional. Selain dari banyaknya industri yang membutuhkan pasokan cabe merah dari Brebes juga disebabkan bahwa produk kami tergolong baru sehingga perlu diperhitungkan juga faktor daya beli konsumen terhadap produk baru.

E. Lokasi Pabrik

Lokasi PT. Chifood, pabrik yang memproduksi sambal cabai merah kering ‘sammer’ berada di daerah Brebes, Jawa Tengah. Dalam pemilihan lokasi pabrik ini mempertimbangkan beberapa faktor antara lain ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan sarana dan prasarana dalam pendistribusian, ketersediaan listrik dan air bersih.

Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo. Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis (Anonim, 2011).

Table Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Cabai di Brebes 20082010

Tahun

Luas panen

produksi

Produktifitas

Ha

perubahan

Ton/ha

perubahan

Ton/ha

perubahan

Cabai merah

2008

3599

-

27619

-

7,67

-

2009

5929

64,74

41791

51,31

7,04

-8,21

2010

4804

-18,97

18414

-55,94

3,83

-45,6

Sumber data: BPS Hasil Pengolahan SIMSPH (Sistem Informasi Manajeman Surnei Pertanian Hortikultura) Brebes

Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah,Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah. Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet. Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya. Batas-batasnya utara berbatasan laut jawa, selatan kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas. Barat Kab.Cierbon, kab Kuningan, timur Kab.Tegal dan kota tegal

Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga

Disamping itu, perusahaan ini menyerap tenaga kerja dari daerah Brebes banyak dengan upah tenaga kerja yang terhitung murah. Sarana dan prasarana untuk pendistribusian produk juga memadai karena daerah Brebes merupakan perbatasan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur pantura, dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan sepertiPurwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta. Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan propinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah yaitu ruas jalan tol Kanci -Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan. Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran. Ada dua jalur rel kereta api dari arah Jakarta/Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti: Tanjung, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Bumiayu, dll (Anonim, 2011).

Untuk mendapatkan ketersediaan air bersih. Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggidi wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara ( daerah hilir ) menuju ke Laut Jawa. Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya. Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia

Tidak ada komentar: